Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 04 Juni 2024 | 23:47 WIB
Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

pospat.com - Kasus keracunan massal akibat makanan di acara Haul atau pengajian di wilayah Kelurahan Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat mengalami penambahan jumlah korban.

Saat ini Pemkot Bogor langsung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada kasus keracunan makanan yang bertambah menjadi 93 orang tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah, menegaskan dengan ditetapkannya status KLB maka penanganan puluhan warga ini dilakukan dengan skala kota. Biaya pengobatan puluhan warga ini juga ditanggulangi oleh Pemkot Bogor.

“Jadi ambulans tidak boleh susah, petugas harus tersedia, bed harus ada, obat-obatan harus ada. Jadi ditangani bukan skala puskesmas lagi tapi skala kota,” kata Syarifah.

Baca Juga: Memilukan! Gadis Difabel di Bogor Hamil 5 Bulan, Keluarga Lapor Polisi Dugaan Pencabulan

Ia menyebutkan, pusat penanganan dan rujukan warga yang mengalami indikasi keracunan dilakukan di Puskesmas Cipaku, karena paling dekat dengan tempat tinggal warga.

“Kan yang paling dekat dengan warga, mereka ke puskesmas di sini untuk rujukan. Jadi semua datang ke sini, nanti dilihat kalau misalnya urgent butuh perawatan, maka dirujuk ke rumah sakit,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syarifah menjelaskan, dari hasil dugaan sementara yang didapat berdasarkan wawancara warga, puluhan warga ini diduga mengalami keracunan akibat masakan telur balado yang dimakan pada Sabtu (1/6/2024) malam.

Namun, sambung dia, telur balado itu disebut sudah dimasak sejak Jumat (31/5/2024) malam sebelum dibagikan ke warga.

“Kita tanya apa kira kira yang curiga, katanya telur balado. Karena katanya bumbunya sudah mulai basi, rasanya sudah asam,” ucapnya.

Baca Juga: Korpolairud Bongkar Gudang Penyelundupan Benih Lobster di Jabar, Kerugian Negara Capai Rp19,2 Miliar

Kendati demikian, lanjut Syarifah, untuk memastikan secara medis, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor masih menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta.

“Untuk memastikan secara medis itu hasil laboratorium dari feses sama muntahan diperiksa ke BBLK Jakarta. Secara medisnya kita masih tunggu, mengandung bakteri apa sih,” kata Syarifah.
Pemkot Bogor mencatat jumlah warga Kelurahan Cipaku yang diduga keracunan bertambah dari 71 orang menjadi 93 orang pada Selasa. Saat ini kondisi warga yang diduga keracunan mayoritas dalam kategori ringan dan sedang, sedangkan pasien dengan kategori berat dirujuk ke rumah sakit. [Antara].

Load More