Truk Rombongan Peziarah Kecelakaan di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal

Akibat dari peristiwa tersebut, sebanyak lima orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.

Andi Ahmad S
Jum'at, 26 Januari 2024 | 14:54 WIB
Truk Rombongan Peziarah Kecelakaan di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal
Ilustrasi kecelakaan. [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya].

pospat.com - Truk rombongan peziarah terlibat kecelakaan di Jalan Kampung Leuwibudah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/1/2024).

Akibat dari peristiwa tersebut, sebanyak lima orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.

"Kejadian kecelakaan tunggal pada pukul 00.30 WIB, truk bernomor D-8304-WE yang dikemudikan oleh inisial RI (61)," kata Kasatlantas Polres Cimahi AKP Sudirianto di Bandung Barat.

Sudirianto menjelaskan bahwa pengemudi saat kecelakaan terjadi tengah membawa 28 orang usai melakukan ziarah dari Kabupaten Cianjur.

Baca Juga:Putaran Kedua BRI Liga 1, Dewa United dan Persita Pindah Home Base ke Bandung

Kelima korban meninggal tersebut merupakan seluruh penumpang, yakni Uhin (28), Sifa (23), Lia (17), Ayim (50), dan Alif (17), seluruhnya merupakan warga Kabupaten Bandung Barat.

Sesuai dengan hasil olah TKP sementara, peristiwa kecelakaan itu berawal saat truk berisi rombongan peziarah melaju dari arah Cianjur hendak pulang menuju Bandung Barat.

Truk tersebut diduga hilang kendali sehingga seluruh penumpang terguling dan terlempar hingga tergeletak di jalan raya.

"Kendaraan tersebut hilang kendali sehingga mengakibatkan korban. Lima korban meninggal dunia, kemudian tiga orang luka berat dan 20 luka ringan," kata dia.

Saat ini semua penumpang truk yang mengalami luka berat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Baca Juga:Viral! Pendukung Prabowo-Gibran di Bandung Berlumuran Darah, Ngaku Dipukuli Pihak Sebelah

"Korban telah dibawa ke rumah masing-masing, sebagian ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kawaluyaan, dan Asida,” katanya.

Kasatlantas mengimbau kepada pemilik transportasi bak terbuka agar tidak lagi menjadikan kendaraan mereka sebagai sarana angkut penumpang.

Menurut dia, kebiasaan ini sangat membahayakan keselamatan bagi penumpang, apalagi dalam jumlah yang banyak sehingga kejadian ini tidak terulang. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini