Ulasan Buku Cerpen Roti Terlezat di Dunia: Ibu yang Pamer Kekayaan Anak

Hikmawan Firdaus | Fathorrozi 🖊️
Ulasan Buku Cerpen Roti Terlezat di Dunia: Ibu yang Pamer Kekayaan Anak
Buku Roti Terlezat di Dunia (Gramedia)

Buku Roti Terlezat di Dunia adalah antologi cerpen karya tujuh cerpenis dari Forum Lingkar Pena (FLP) cabang Bandung yang berkolaborasi dalam menulis enam belas cerita pendek dengan tema yang beragam.

Tema-tema yang diangat, salah satunya mengenai kehidupan keluarga, seperti pada cerpen bertajuk Kado Ulang Tahun untuk Yu Siti karya Vina N. Istighfarini. Cerita ini dituturkan dengan gaya realis. Tentang seorang ibu yang selalu bangga dan suka pamer kekayaan anaknya kepada ibu-ibu yang lain. Sangat pas jika dibaca di Hari Ibu, dengan harapan agar perbuatan Yu Siti sebagai tokoh antagonis di dalam buku cerpen ini, tidak ditiru oleh ibu-ibu yang lain.

Cerpen Vina ini mengisahkan Yu Siti, tetangga si aku yang merupakan seorang ibu dari anak-anaknya yang terbilang berhasil secara materiil. la menjadi narsis dan hedonis, tukang pamer kekayaan dan juru warta keberhasilan anak-anaknya, serta gemar memanas-manasi orang lain agar menjadi orang yang senang seperti dirinya, bahkan hingga mengintervensi kehidupan rumah tangga orang lain.

"Anakku Komar, sudah mampu beli Avanza," bibirnya mulai bersenandung di hadapan ibuku.

"Ya Alhamdulillah, gajinya gede. Jadi bisa beli mobil. Kan enak, ke mana-mana gak kepanasan."

"Anakku Yatmi, habis dibelikan suaminya gelang, kalung, sama cincin baru. Itu bukan mas kawin, lho. Lain lagi. Ya walau cuma jadi pengusaha pabrik plastik, Alhamdulillah dia bikin keluarganya bahagia, makmur." (Halaman 2).

Sasaran paling empuk dari kelakuan Yu Siti adalah ibu si aku. Si ibu akhirnya termakan oleh kelakuan Yu Siti dan membuat anak-anaknya merasa gelisah. Penokohan pada tokoh Yu Siti begitu hidup sehingga berhasil menjadi antagonis yang menimbulkan antipati pembaca.

"Bapakmu suruh kerja yang rajin, Le, biar kaya, biar rumahnya bagus. Dari dulu kok belum dilepo. Belum dikasih plafon," ibuku berbicara kepada anakku usai memandikannya, seolah sedang mencurahkan isi hatinya, walau dia tahu anakku takkan paham dengan apa yang diungkapkannya. (Halaman 4).

Kisah yang cukup menendang terdapat pada ending cerita, ketika si Yu Siti berulang tahun dan si aku bermaksud memberikan kado istimewa (sarung tinju) untuknya.

Aku membawa bungkusan spesial untuk Yu Siti. Sudah ramai sekali di rumahnya. Aku perkirakan sekitar dua ratus undangan. Aku menepi di sudut ruangan, kubuka bungkusan yang aku bawa. Aku kenakan di tangan kananku. Kuhampiri Yu Siti yang tengah mengobrol dengan teman-temannya, termasuk ibuku. (Halaman 7).

Terlepas dari itu, di bagian awal, dalam memberi mukadimah pada antologi cerpen pilihan ini, Topik Mulyana, S.S., M.Hum., menjelaskan perbedaan antara imajinasi dan ilusi atau fantasi.

Perbedaannya, imajinasi membayangkan sesuatu yang mungkin ada atau logis, seperti ketika dulu Leonardo da Vinci membayangkan pesawat terbang atau ketika Shakespeare menuliskan dalam puisinya tentang kereta yang bisa bergerak tanpa ditarik kuda. Sementara itu, ilusi atau fantasi adalah membayangkan benda atau sesuatu yang tidak mungkin atau tidak logis, misalnya manusia memiliki sayap atau dapat membelah diri, seperti yang kita lihat dalam serial X-Men.

Jadi, imajinasi adalah semacam daya atau tenaga yang dimiliki oleh manusia. Imajinasi adalah daya penyerta ketika manusia memperoleh pengetahuan. Daya atau tenaga ini dapat bergerak melampaui ruang dan waktu. Dengan daya ini, manusia dapat mengenang masa lalunya sekaligus memperkirakan apa yang akan ia hadapi (hal yang tidak dapat dilakukan hewan atau tumbuhan). Dengan daya inilah manusia berhasil, selain bertahan, juga mengembangkan kehidupannya.

Akhirnya, membaca enam belas cerpen pada buku antologi cerpen pilihan karya FLP Bandung ini sangatlah menyenangkan. Dapat mengisi waktu luang dengan sesuatu yang bermanfaat. Bahkan, sangat bermanfaat, karena di dalamnya terdapat segudang pesan moral yang tersirat.

Seperti pada cerpen Kado Ulang Tahun untuk Yu Siti itu, pesan moralnya adalah tetap fokus menjadi diri sendiri. Ikhtiar dan usaha yang cukup untuk meraih rezeki Tuhan. Dan kepada mereka yang diberi kemapanan dalam hal pendapatan, hendaknya membantu sesama, bukan justru pamer kekayaan dan memanas-manasi.

Selamat Hari Ibu dan selamat membaca!

Identitas Buku

Judul: Roti Terlezat di Dunia

Penulis: Haris Abdullah, dkk.

Penerbit: Bitread Digital Publishing

Cetakan: I, September 2018

Tebal: 178 Halaman

ISBN: 978-602-5877-45-2

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak