Gabung dengan Honda, Apa Kabar Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 25 Desember 2024 | 18:30 WIB
Gabung dengan Honda, Apa Kabar Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi?
Logo Renault-Nissan-Mitsubishi [via Antara].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sudah beberapa hari setelah Honda, Nissan, dan Mitsubishi membuat dunia otomotif terkejut dengan pengumuman niat mereka untuk bergabung.

Akhirnya, Renault Group, pemegang saham terbesar Nissan,menanggapi proposal tersebut. Jika berhasil, merger ini bisa menjadi konglomerat otomotif terbesar ketiga di dunia.

Renault saat ini memegang 17% saham langsung di Nissan, ditambah 18,7% melalui trust Prancis. Meskipun menjadi pemegang saham terbesar Nissan, tidak ada disebutkan mengenai keterlibatan Renault dalam rencana merger dengan Honda.

Dikutip dari Carscoops, Renault mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan semua opsi dan akan memprioritaskan apa yang terbaik untuk pemegang sahamnya.

Baca Juga: Ketika Motor Bebek Mendadak Jadi Truk Trailer: Supra Bapak Bertenaga Badak

“Renault Group mengakui pengumuman yang dibuat hari ini oleh Nissan dan Honda, yang masih berada pada tahap awal,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

“Sebagai pemegang saham utama Nissan, Renault Group akan mempertimbangkan semua opsi berdasarkan kepentingan terbaik Grup dan pemangku kepentingannya. Renault Group terus melaksanakan strateginya dan meluncurkan proyek-proyek yang menciptakan nilai bagi Grup, termasuk proyek-proyek yang sudah diluncurkan dalam Aliansi.”

CEO Renault dan Nissan, Carlos Ghosn yang pernah berkunjung ke Indonesia pada 2008 [Shutterstock].
CEO Renault dan Nissan, Carlos Ghosn yang pernah berkunjung ke Indonesia pada 2008 [Shutterstock].

Mantan bos Nissan dan Renault, Carlos Ghosn, memberikan pandangan menarik tentang bagaimana potensi merger ini terjadi.

Menurutnya, Honda awalnya tidak terlalu tertarik untuk bergabung dengan Nissan tetapi mungkin telah ditekan oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI).

“Setelah bertahun-tahun tinggal di Jepang, saya memahami betapa berpengaruhnya METI,” jelas Ghosn.

Baca Juga: Tak Puas dengan CUV e:, Honda Siapkan Motor Sport Bertenaga Listrik

“Menurut saya, tidak ada logika industri di tahap merger ini. Jadi mereka mendorong Honda ke dalam kesepakatan ini, tanpa ragu.”

Bagaimana masa depan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi setelah merger ini masih belum jelas. Saham Nissan mengalami penurunan nilai tahun ini, sehingga masuk akal bagi Renault untuk mendukung kesepakatan merger tersebut jika bisa menguntungkan harga saham Nissan.

Ghosn menunjukkan bahwa Renault mungkin bersedia menjual sahamnya di Nissan kepada Honda “tanpa ragu.”

Dengan penggabungan ini, Honda, Nissan, dan Mitsubishi dapat menciptakan entitas yang kuat di pasar otomotif global. Namun, bagaimana dampaknya terhadap aliansi yang sudah ada antara Renault-Nissan-Mitsubishi masih menjadi tanda tanya besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI