Suara.com - Honda Motor Co. dan Nissan Motor Co. telah sepakat untuk memulai pembicaraan guna bergabung di bawah perusahaan induk pada Agustus 2026, menjadikan kelompok otomotif ini sebagai yang terbesar ketiga di dunia untuk bersaing dengan produsen kendaraan listrik (EV) dari AS dan China.
Honda dan Nissan, yang merupakan produsen mobil terbesar kedua dan ketiga di Jepang berdasarkan volume, bertujuan untuk menyelesaikan negosiasi pada Juni 2025.
Sementara itu, Mitsubishi Motors Corp., yang merupakan mitra Nissan, akan memutuskan pada akhir bulan depan apakah akan bergabung dalam merger ini, menurut laporan Kyodo News.
Masing-masing perusahaan akan beroperasi di bawah merek mereka sendiri di perusahaan induk, di mana mayoritas anggota dewan akan ditunjuk oleh Honda.
Nissan yang sedang berjuang akan melanjutkan langkah restrukturisasi sebelum kedua produsen mobil tersebut menyelesaikan pembicaraan merger.
Nissan berencana untuk mengurangi 9.000 pekerjaan di seluruh dunia dan mengurangi kapasitas produksi globalnya sebesar 20 persen setelah melaporkan penurunan laba bersih lebih dari 90 persen pada periode April-September.
Honda dan Nissan akan berbagi biaya pengembangan yang besar dan mengurangi pengeluaran produksi dengan membagi komponen.
Segmen EV menjadi salah satu yang paling krusial untuk pertumbuhan saat elektrifikasi mengubah industri otomotif global.
Honda, Nissan, dan produsen mobil Jepang lainnya tertinggal di belakang pesaing seperti Tesla Inc. dari AS dan BYD Co. dari China.
Baca Juga: Tampang Sport Bike, Balutan Skutik Premium: Monster Honda Ini Siap Goda Kantong Konsumen
Pada Maret lalu, Honda dan Nissan sepakat untuk meluncurkan studi kelayakan mengenai kemitraan produksi EV strategis, termasuk pengembangan teknologi perangkat lunak terkait, untuk mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing.
Aliansi Honda-Nissan akan menjadi yang terbaru dalam serangkaian kemitraan di antara produsen mobil besar, dengan penjualan tahunan kelompok ini mencapai sekitar 8 juta kendaraan jika penjualan Mitsubishi Motors turut dihitung.
Mitsubishi Motors Corp. juga mempertimbangkan untuk bergabung dalam pembicaraan merger pada awal 2025, setelah kedua perusahaan besar tersebut memulai negosiasi untuk membentuk aliansi bisnis.
Dalam perkembangan lain, raksasa elektronik Taiwan, Foxconn, sempat dalam pembicaraan dengan Renault SA, pemegang saham terbesar Nissan, untuk mengakuisisi saham pabrikan mobil Prancis tersebut di produsen mobil Jepang ini.
Langkah Foxconn mungkin mempengaruhi jalannya pembicaraan antara Honda dan Nissan.
Honda dan Nissan telah menempatkan peningkatan efisiensi produksi sebagai masalah mendesak. Mengingat bahwa Honda hanya memiliki pabrik mesin dan sepeda motor di Eropa, pabrikan mobil ini kemungkinan akan memanfaatkan fasilitas produksi kendaraan roda empat Nissan di Inggris.