Suara.com - Moeldoko, mantan Kepala Staf Kepresidenan dan Panglima TNI, mengatakan kini fokus membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta bertani setelah tak lagi aktif di pemerintahan.
Jendera purnawirawan itu mengatakan sejak berpikir untuk mengembangkan bisnis kendaraan listrik pada 2016 dan akhirnya membangun PT Mobil Anak Bangsa (MAB) di 2017, ia kini melibat perusahaan itu sudah berkembang pesat.
"Saya punya kesibukan saat ini, memperkuat manajemen dua perusahaan inti yang saya tekuni mulai dari awal," kata Moeldoko saat ditemui di sela acara peluncuran Electro, motor listrik pertama MAB, di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Ia mengatakan selain sudah memiliki jajaran produk yang memikat pasar, seperti bus, truk dan motor listrik, MAB juga kian dipandang oleh para pemain besar industri kendaraan listrik global.
Baca Juga: Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
"Kita kemarin bersama dengan Pak Kelik, CEO MAB diundang ke China untuk diajak partneran oleh perusahaan-perusahaan raksasa seperti Yutong, Skywell. Berarti MAB sekarang sudah dilihat eksistensinya," kata Moeldoko.
"Saya yakin di 2025 ini, kita akan melahirkan produk-produk baru bukan hanya bus, tapi juga truk, van, mungkin juga pikap," lanjut dia.
Moeldoko juga mengatakan MAB sedang menjajaki kerja sama dengan Huawei, salah satu raksasa teknologi Tiongkok, untuk membangun jaringan charging station.
"Ada sebuah skema kerja sama yang akan dibangun MAB dan Huawei. Karena Huawei sudah menemukan ultra fast charging, 1 detik per 1 kilometer. Itu akan kita bangun di banyak tempat strategis," jelas Moeldoko, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).
Selain fokus di mobil listrik, Meoldoko juga terus mengembangkan bisnis pertanian MTani yang dirintisnya sejak 2017 lalu. MTani Group kini memiliki 4 anak usaha yang bergerak di bidang riset dan produksi benih; pascapanen dan penggilingan; perkebunan jagung dan sorgum; serta pemasaran produk pertanian.
Baca Juga: XL Axiata Sediakan Layanan ICT bagi Mobil Listrik MAB
"Ada MTani khusus berorientasi ke penyediaan benih terbaik karena sesuai hasil riset saya selama tujuh tahun dan alhamdulillah sekarang sudah mulai menghasilkan," terang Moeldoko.
Ia mengatakan MTani menargetkan memproduksi benih 8000 pada 2025 dan naik menjadi 20.000 ton pada 2026 mendatang.
"Kenapa saya push ini? Karena sesuai dengan keinginan Pak Presiden Prabowo bahwa kita harus mandiri pangan, swasembada pangan," lanjut Moeldoko.
Moeldoko juga mengingatkan benih padi M70D atau Moeldoko 70 Day besutan MTani, yang diklaim bisa menghasilkan padi yang dipanen empat kali setahun, tapi di sisi lain menghasilkan panen melimpah.
"M70D itu waktunya hanya 75 hari tapi rata-rata hasilnya 9 ton. Sehingga kalau saya bisa jualan 20.000 benih 20.000 ton maka saya bisa berkontribusi kepada negara ini kurang lebih 2 bulan bisa memberikan spot untuk logistik beras kurang lebih 5 juta," tutup Moeldoko.