Suara.com - Warga yang berada di pesisir Utara Jakarta diminta untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir rob yang kemungkinan masih akan terjadi hingga 3 Januari 2024.
Peringatan tersebut disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terutama untuk 10 wilayah yang ada di kawasan pesisir.
"Banjir rob tersebut berpotensi mengakibatkan banjir di 10 wilayah pesisir Jakarta Utara seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Kamis (26/12/2024).
Hal tersebut terkait, peringatan dini yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok terkait banjir rob yang berpotensi terjadi pada 26 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.
Baca Juga: Air Laut Luber ke Jalanan, Banjir Rob Kepung 1 RT di Pluit Jakut
Isnawa mengemukakan, banjir rob terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru.
Akibatnya, berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
"Untuk hari ini, genangan yang terjadi hanya mencakup 0,003 persen dari total 30.772 RT di Jakarta,” kata dia.
Ia mengemukakan, berdasarkan info dari petugas di lapangan, belum ada warga yang mengungsi akibat banjir rob hari ini.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan stakeholders setempat seperti, SDA untuk bersama mengatasi permasalahan rob ini," kata dia
Baca Juga: Banjir Rob Kerap Kepung Wilayah Pesisir Jakarta, Pengamat Minta Warga Beralih Gunakan Air Perpipaan
Apabila terjadi kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan, Isnawa mengimbau warga segera menghubungi call center Jakarta Siaga 112.
"Tentunya kami dalam mengantisipasi dampak negatif berkelanjutan, akan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah."
"Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen kami untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan warga Jakarta di tengah potensi cuaca ekstrem," kata dia. (Antara)