Pemberontak Ambil Alih Kekuasaan di Suriah

Senin, 09 Desember 2024 | 14:10 WIB
  • Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
    Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
    Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
    Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Pemimpin kelompok pemberontak Suriah Hayat Tahrir Al Sham (HTS), Abu Mohammad Al Julani berpidato di hadapan khalayak di Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Abdulaziz KETAZ / AFP]
    Pemimpin kelompok pemberontak Suriah Hayat Tahrir Al Sham (HTS), Abu Mohammad Al Julani berpidato di hadapan khalayak di Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Abdulaziz KETAZ / AFP]
  • Seorang pejuang anti pemerintah berdoa di halaman Masjid  Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Abdulaziz KETAZ / AFP]
    Seorang pejuang anti pemerintah berdoa di halaman Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Abdulaziz KETAZ / AFP]
  • Seorang pejuang anti pemerintah merayakan kemenangannya di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
    Seorang pejuang anti pemerintah merayakan kemenangannya di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Foto udara menunjukkan istana kepresidenan Suriah di Gunung Qasyoun, Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Omar HAJ KADOUR/AFP]
    Foto udara menunjukkan istana kepresidenan Suriah di Gunung Qasyoun, Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Omar HAJ KADOUR/AFP]
  • Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Seorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Pemimpin kelompok pemberontak Suriah Hayat Tahrir Al Sham (HTS), Abu Mohammad Al Julani berpidato di hadapan khalayak di Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Abdulaziz KETAZ / AFP]
  • Seorang pejuang anti pemerintah berdoa di halaman Masjid  Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Abdulaziz KETAZ / AFP]
  • Seorang pejuang anti pemerintah merayakan kemenangannya di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Bakr AL KASSEM / AFP]
  • Foto udara menunjukkan istana kepresidenan Suriah di Gunung Qasyoun, Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). [Omar HAJ KADOUR/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemberontak Suriah mengumumkan berakhirnya rezim Presiden Bashar Al Assad, setelah berkuasa selama 50 tahun di Suriah. Hal ini ditandai dengan didudukinya ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

Kelompok pemberontak Suriah yang beraliansi dan dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS) mengumumkan bahwa mereka telah berhasil merebut kekuasaan dan menduduki ibu kota Damaskus. Sementara Presiden Assad telah kabur keluar dari Suriah.

Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

Perayaan meletus di seluruh Suriah. Ribuan warga turun ke jalan di pusat Damaskus sambil berteriak "Kebebasan!". Kebebasan itu merujuk pada kebebasan Suriah dari 50 tahun berkuasanya keluarga Bashar al-Assad dan ayahnya.

Baca Juga: Bashar Al-Assad Dilengserkan, Tim Nasional Suriah Alami Dampaknya

Bashar Al Assaad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000. [Suara.com/Alfian Winanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI