Scroll untuk membaca artikel
Tekno / Tekno
Selasa, 24 Desember 2024 | 16:17 WIB
Judi online alias judol. (Iqbal Asaputro/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grab Indonesia dan OVO mengklaim kalau transaksi judi online mulai turun di platformnya sejak Januari hingga Desember 2024.

President Director OVO, Karaniya Dharmasaputra menyatakan, OVO secara aktif melakukan monitoring, identifikasi, hingga pemblokiran terhadap transaksi dan akun terindikasi judi online.

"Hasilnya, sejak Januari hingga Desember 2024, nilai transaksi judi online yang berhasil kami deteksi dan blokir menurun signifikan," kata Karaniya saat melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

"Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung arahan Menkomdigi untuk menciptakan ekosistem digital yang aman,” tambah dia, dikutip dari siaran pers Komdigi, Selasa (24/12/2024).

Sayang Karaniya tidak menjelaskan berapa jumlah persis penurunan angka transaksi judi online di platform OVO sepanjang tahun 2024.

Sementara itu Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengklaim kalau mereka akan terus mendukung kebijakan Pemerintah RI untuk menciptakan ruang digital sehat.

“Grab mendukung penuh arahan dari Menkomdigi Meutya Hafid. Kami percaya kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran masyarakat dan memberantas aktivitas ilegal seperti judi online di platform digital,” ucap Neneng.  

Di sisi lain Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana mengungkapkan kalau nilai transaksi judol sudah mencapai Rp 283 triliun per November 2024.

Angka ini meningkat apabila dibandingkan dengan nilai transaksi judi online per semester pertama 2024 yang mencapai Rp 174 triliun.

Baca Juga: Prabowo Gandeng Grab-OVO Ikut Kontribusi di Program Makan Bergizi Gratis

"Per semester I saja sudah menyentuh Rp 174 triliun, saat ini sudah semester II. PPATK melihat sudah mencapai TP 283 triliun," kata Ivan saat Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI pada 6 November 2024 kemarin.

Load More