Scroll untuk membaca artikel
Otomotif / Mobil
Kamis, 26 Desember 2024 | 16:08 WIB
Honda, Nissan dan Mitsubishi berkolaborasi untuk pengembangan kendaraan listrik (Honda Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Honda dan Nissan secara resmi mengumumkan bahwa mereka sedang dalam negosiasi untuk bergabung, yang akan menjadikan mereka produsen mobil terbesar ketiga di dunia, setelah Toyota dan Volkswagen

Kemitraan ini sebenarnya dimulai pada Maret lalu, ketika kedua produsen mobil Jepang tersebut menyetujui memorandum of understanding (MOU) untuk pengembangan kendaraan listrik.

Kini, mereka telah menandatangani MOU lain dengan tujuan untuk sepenuhnya menggabungkan perusahaan.

Berita ini pertama kali tercium minggu lalu, berkat laporan dari publikasi bisnis Jepang, Nikkei. Dengan kedua perusahaan secara resmi mengakui negosiasi tersebut, sekarang jadwal pun terendus.

Honda dan Nissan berharap dapat menyelesaikan semua detail merger mereka pada Juni tahun depan. Namun, kedua pihak tidak mengharapkan penyatuan ini melewati semua rintangan regulasi dan berlaku hingga Agustus 2026.

“Ini adalah momen penting saat kami memulai diskusi tentang integrasi bisnis yang berpotensi membentuk masa depan kami,” kata CEO Nissan Makoto Uchida, seperti dilansir dari The Drive.

Nissan Silvia. (Favcars)

“Jika terwujud, saya percaya bahwa dengan menyatukan kekuatan kedua perusahaan, kami dapat memberikan nilai yang tak tertandingi kepada pelanggan di seluruh dunia yang menghargai merek masing-masing. Bersama-sama, kami dapat menciptakan cara unik bagi mereka untuk menikmati mobil yang tidak dapat dicapai oleh satu perusahaan saja.”

Tidak ada rincian spesifik tentang kepemilikan saham atau transfer, maupun bagaimana kedua perusahaan akan bekerja sama. Hal-hal tersebut diharapkan akan terungkap seiring waktu.

Namun, kedua merek mengemukakan ide standarisasi platform kendaraan dan powertrain, membagi biaya R&D, dan merampingkan rantai pasokan mereka.

Baca Juga: Lebih Bertenaga dari HR-V tapi Lebih Murah: Intip Cakepnya SUV Honda ZR-V

Honda dan Nissan juga menandatangani MOU terpisah dengan Mitsubishi, sehingga Mitsubishi bisa memutuskan apakah mereka ingin ikut dalam rencana ini atau tidak, mengingat Nissan adalah pemegang saham mayoritas Mitsubishi.

Namun, situasi menjadi lebih rumit jika mempertimbangkan Renault. Renault Group saat ini memegang sekitar 36% saham Nissan karena aliansi jangka panjang mereka yang perlahan terurai dalam beberapa tahun terakhir.

Ilustrasi Honda Civic Type R. (Pixabay)

Salah satu alasan utama merger ini tampaknya adalah pengembangan kendaraan listrik, khususnya untuk pasar China, di mana penjualan mobil Jepang menurun.

Bergabungnya kedua perusahaan akan memungkinkan Honda dan Nissan untuk menggabungkan sumber daya mereka, membagi biaya pengembangan, dan idealnya menawarkan EV yang lebih kompetitif dan terjangkau di China, pasar EV terbesar di dunia.

Ini juga bisa menyelamatkan Nissan dari potensi pengambilalihan oleh raksasa manufaktur teknologi Foxconn, yang tetap menjadi kemungkinan jika merger yang direncanakan hari ini gagal.

Dengan rencana ini, masa depan Honda dan Nissan penuh dengan harapan akan inovasi dan kolaborasi yang menguntungkan bagi konsumen di seluruh dunia.

Load More