Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:03 WIB
Joko Widodo atau Jokowi saat masih akrab dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menilai penetapan status tersangka terhadap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, bukan sekadar langkah hukum biasa, melainkan wujud balas dendam dari Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Balas dendam itu kata dia, dipicu konflik yang semakin tajam antara Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang telah berlangsung cukup lama.

"Perseteruan Pak Jokowi dan Ibu Mega dimulai dari Mega menghambat ambisi Jokowi untuk perpanjang kekuasaan (presiden 3 periode). Mega juga menentang dirumuskan satu akal-akalan konstitusi untuk meloloskan Gibran. Mega mempersoalkan banyak hal dan berujung pada pemecatan Jokowi dan keluarganya," ungkap Rocky, dikutip Suara.com dari tayangan di kanal YouTube pribadinya, Rabu (26/12/2024).

Pemecatan Jokowi beserta anak dan menantunya oleh PDIP yang menjadi puncak kemarahannya. Menurut Rocky, secara psikologis, Jokowi sebenarnya merasa telah tersingkir dalam karir politiknya.

Selaim itu, penetapan tersangka Hasto juga dinilai menjadi cara Jokowi untuk menunjukkan kekuatannya kepada Megawati. Meski secara formal hal itu terlihat sebagai langkah hukum, Rocky menilai ada motif dendam yang lebih besar di baliknya.

"Sebetulnya yang mau ditersangkakan pasti Megawati, tetapi kita poles oleh media massa yang dikendalikan oleh Jokowi bahwa seolah-olah ini peristiwa yang tidak ada hubungannya dengan kemarahan Jokowi atau kegundahan Jokowi atau dendamnya Jokowi pada Megawati," ujarnya.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berjalan menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (20/8/2024). (ANTARA FOTO/Reno Esnir).

Namun demikian, Hasto sebagai Sekjen PDIP juga berkali-kali melontarkan kritikan pedas kepada Jokowi. Bahkan ketika jelang akhir masa pemerintahan Presiden RI ke-7 itu, Hasto justru mengungkap sejumlah keburukan pemerintah era Jokowi. Hingga membuat PDIP meminta maaf kepada publik karena telah melahirkan kader seperti Jokowi.

Berbagai 'serangan' tersebut, dikatakan Rocky, membuat Jokowi akhirnya memiliki dendam terhadap partai tersebut.

"Apalagi di dalam metafisika politik Jawa yang sangat dimuliakan oleh Jokowi, dia ingin jadi raja Jawa. Maka sebagai raja, dia tidak boleh dihina, dia tidak boleh dilecehkan, sementara disertasi Hasto itu secara telak menunjukkan bahwa Jokowi di dalam segala macam aspek kekuasaannya itu mengandung sifat-sifat ambisi dan manipulasi," tutur Rocky.

Baca Juga: Jawaban Santai Gibran Saat Jokowi Dikaitkan dengan Penetapan Tersangka Hasto

Load More