Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Senin, 23 Desember 2024 | 21:30 WIB
Prabowo dan Erdogan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah unggahan viral di media sosial X menyebutkan bahwa sejumlah delegasi, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, melakukan walk out saat Presiden Indonesia Prabowo Subianto berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir.

Unggahan itu mengaitkan insiden tersebut dengan tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang disebut masih membayangi masa lalu Presiden Prabowo.

Namun, benarkah narasi tersebut?

Klarifikasi dari Kemlu RI

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rolliansyah Soemirat, dengan tegas membantah klaim tersebut.

Ia menjelaskan bahwa peristiwa sejumlah delegasi meninggalkan ruangan saat Presiden Prabowo berpidato bukanlah bentuk protes, melainkan hal yang lazim terjadi dalam forum internasional.

“Sifat keluar masuk ruangan pertemuan adalah hal yang lumrah dalam pertemuan internasional, termasuk di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” ujar Rolliansyah seperti dilansir dari ANTARA.

Ia menambahkan, para delegasi sering kali menghadiri pertemuan paralel, seperti pertemuan bilateral atau agenda lain yang berlangsung bersamaan.

Dalam hal ini, keputusan seorang ketua delegasi untuk meninggalkan ruangan biasanya sudah diatur sesuai kebutuhan diplomatik.

Hubungan Prabowo dan Erdogan Tetap Harmonis

Selain itu, Rolliansyah menegaskan bahwa hubungan antara Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan tetap harmonis.

Baca Juga: Erdogan Keluar Ruangan saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Ini Penjelasan Kemenlu

Bahkan, keduanya sempat mengadakan pertemuan singkat dalam suasana yang hangat sebelum dan sesudah konferensi. Mereka juga duduk berdekatan saat acara makan siang bersama yang diadakan setelah KTT selesai.

“Tidak ada ketegangan, apalagi protes, dalam hubungan kedua pemimpin tersebut,” ungkapnya.

Pentingnya Verifikasi Informasi

Narasi yang beredar di media sosial sering kali bersifat spekulatif dan dapat menyesatkan jika tidak diverifikasi dengan fakta.

Insiden seperti walk out yang dilaporkan dalam unggahan viral tersebut ternyata tidak memiliki dasar yang kuat dan hanya merupakan interpretasi sepihak.

Melalui klarifikasi ini, publik diharapkan dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar, terutama yang bersifat sensasional.

KTT D-8 di Kairo menjadi bukti lain betapa pentingnya memahami konteks diplomasi internasional yang sering kali memiliki dinamika kompleks di luar pandangan publik.

Load More