Scroll untuk membaca artikel
News / Nasional
Jum'at, 06 Desember 2024 | 20:07 WIB
Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa mengecek lokasi penyebab bencana banjir Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024) (Dok: Tim Media Saan Mustopa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa mengecek lokasi penyebab bencana banjir Desa Karangligarmengecek lokasi penyebab bencana banjir Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). Ia mengaku akan mendorong anggaran penangan banjir di wilayah tersebut.

Pengecekan dilakukan untuk mendorong pengentasan persoalan banjir di Desa Karangligar yang merupakan daerah paling rawan banjir di Karawang.

Dalam pengecekan ini Saan ditemani oleh Bupati Karawang Aep Syaepuloh dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Mochamad Dian Al Ma'rup. Ia mengecek pertemuan Sungai Cidawolong, Sungai Kaliurang dengan Sungai Cibeet.

"Ini banjir yang abadi, agak permanen sudah belasan tahun ini banjir. Kita coba ingin melihat langsung (penyebabnya) dan bagaimana nanti bagaimana penanganannya," kata Saan dalam keterangannya diterima Suara.com, Jumat (6/12/2024).

Saan mengatakan, dirinya akan mendorong anggaran penanganan banjir di Desa Karangligar. Sehingga pelaksanaan penanganan banjir tersebut bisa dilakukan di Tahun 2025.

"Saya mendorong secara politiknya, nanti Pak Bpati Haji Aep kita berkolaborasi bersinergi dengan BBWS untuk menangani persoalan banjir. Untuk teknis Pak Dian (Kepala BBWS Citarum)," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, pihaknya sangat mendukung pelaksanaan penanganan banjir di Desa Karangligar.

"Pemerintah siap dalam pelaksanaan ini, Pemerintah Daerah tentunya tidak merasa keberatan, yang pasti lahan untuk yang tadi lebih dari 1 hektar kita siap akan bebaskan. Yang penting masyarakat semua di wilayah sini bisa kita terselamatkan," kata Aep.

Aep mengaku berharap pelaksanaan penanganan bisa dilakukan pada Tahun 2024. Pemerintah daerah akan berkolaborasi untuk penanganan banjir.

Baca Juga: Sukabumi Dikepung Banjir Bandang, Longsor dan Jembatan Ambruk Akibat Hujan Deras

"Tadi dibilang akan diperlukan kolam dan pompa dengan kebutuhan 1 hektare lebih. Kami juga Alhamdulillah ada Pak Saan sebagai Wakil Ketua DPR RI hadir juga kesini sebagai kunjungan kerja," kata Aep.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Mochamad Dian Al Ma'rup mengatakan, untuk penanganan banjir di Desa Karangligar diperlukan anggaran sekitar Rp80 sampai Rp100 miliar. 

"Anggarannya diperkirakan sekitar Rp80 sampai Rp100 miliar. Ini merupakan tindakan jangka menengah yang segera, maka kami juga melakukan desain bagaimana caranya supaya back water dari Sungai Cidawolong ini tidak terus-terusan akibat Cibeet," kata Dian.

Pertama,kata Dian, penanganan akan dilakukan normalisasi sesuai dengan elevasi. "Setelah itu kita akan pasang pintu, dimana setelah pintu ini disebelahnya akan dipasang kolam retensi, agar begitu dipasang pintu tidak bisa masuk ke Cibeet, Cibeet juga gak bisa masuk ke Cidawolong," kata Dian.

Kemudian untuk cara mengeluarkan air dari Cidawolong. Pihaknya akan memompa ke kolam retensi sebagai parkir air ke Cibeet. Air akan berkurang sesuai kapasitas pompa.

"Insyaallah banjir akan berkurang signifikan menyisakan sekitar 17 sampai 40 hektar dari 135 hektar genangan yg ada disini, mudah-mudahan lancar," kata Dian.

Untuk sisanya, akan ditindaklanjuti Pemerintah Jawa Barat. "Nah nanti juga ada upaya lain yang kami akan tindak lanjuti dengan pak gubernur, bagaimana mengatasi sisa yang tadi yang tidak tertangani. Ini nanti belum bisa kita ekspose karena ini masih kita perlu desain," kata Dian.

Load More