Suara.com - Seorang warga dari Condet, Jakarta Timur meminta Calon Gubernur (Cagub) DKI nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK) menerapkan konsep naturalisasi dalam pembenahan Sungai Ciliwung. Cara ini disebutnya lebih diterima ketimbang normalisasi.
Hal ini diutarakan saat RK berdialog dengan warga Condet di Padepokan Ciliwung Bang Lantur, Condet, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2024).
Naturalisasi sendiri merupakan konsep yang digagas Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI 2017-2022 lalu. Cara ini dilakukan dengan mengembalikan sungai ke fungsi aslinya dan menghijaukan sekitarnya.
Sementara, normalisasi dilakukan dengan memasang beton pada sisi dan dasar sungai untuk mencegah terjadinya pengendapan yang membuat kali jadi cetek. Dengan cara ini, air sungai akan lebih deras dialirkan ke laut.
"Warga suka naturalisasi, bukan normalisasi. Mereka tidak suka kali di dinding, supaya natural aja," tuturnya.
Menjawab permintaan warga, RK mengakui memang lebih suka membuat sungai lebih natural sebagaimana mestinya.
"Idealnya lebih banyak alami itu lebih bagus," jelasnya.
Kendati demikian, ia mengaku tak akan memaksakan idealismenya jika tidak memungkinkan. Normalisasi bisa saja diterapkan kalau kondisnya mengharuskan.
"Tapi ketika alami betul-betul tidak memungkinkan, nanti kita cari secara engineering yang tetap ramah lingkungan, tapi dengan cara-cara baru seperti itu," jelasnya.
Karena itu, ia tak mau menentukan pilihan antara normalisasi atau naturalisasi. Eks Gubernur Jawa Barat itu akan mementingkan hasil akhir yang lebih baik dalam pembenahan Sungai Ciliwung.
"Kuncinya yang penting hasil akhirnya. Tidak perlu terlalu diperdebatkan metodenya. Yang penting hasil akhirnya bebas dari sampah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pulang Kampung ke Bandung, Ridwan Kamil Jadi Pegawai Kafe yang Pernah Didatangi Jokowi
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
Lebih Banyak dari Ridwan Kamil, Feni JKT48 Raih 219 Ribu Suara di Senbatsu Sousenkyo
-
Catat! Segera Bentuk Tim Transisi, Ini Daftar Program 100 Hari Kerja Pramono-Rano di Jakarta
-
Pramono Anung Siap Gandeng Program Unggulan dari RK-Suswono dan Dharma-Kun
Terpopuler
- Eks Manchester United: Elkan Baggott Pemain yang...
- Kapokmu Kapan To Le! Motoran Tanpa Baju dan Bonceng Bertiga, Bocah Nakal Berakhir Apes
- Sejarah Sepak Bola Filipina yang Hilang: Jejak Si Anjing Jalanan di LaLiga
- Pesona Barang Candu Caisar YKS yang Bikin Kolektor Roda Dua Ngiler, Harganya Tembus Rp55 Juta
- Sambut 2025 dengan Cara Unik: Ucapan Tahun Baru Korea dan Jepang
Pilihan
-
Kapokmu Kapan To Le! Motoran Tanpa Baju dan Bonceng Bertiga, Bocah Nakal Berakhir Apes
-
Heboh Pameran Lukisan Yos Suprapto Dibatalkan, Jokowi: Itu Kreativitas yang Harus Dihargai
-
Komisi III DPR RI Kecolongan! Mantan Istri Yudi Ungkap Tak Ada Kasus Pemerkosaan
-
Tragedi di Desa Miau Baru: Pemilik Kebun Sawit Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh
-
Budaya Dayak Hiasi Desain Rp 1 Triliun Istana Wapres di IKN
Terkini
-
Said Abdullah PDIP: Tak Perlu Berspekulasi KPK Akan Panggil Ibu Megawati, Kasus Harun Masiku Tak Ada Sangkut Pautnya
-
Prabowo Kumpulkan Para Ketum Parpol Pendukungnya di Kertanegara Sabtu Sore, Bahlil: Cuma Pertemuan Biasa
-
Rumah Sakit Terakhir di Gaza Utara Hancur Diserang Israel, Direktur Ditahan
-
Prabowo-Gibran hingga Menteri akan Hadiri Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
-
Daftar 21 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan, Termasuk Alat Kontrasepsi!
-
Prabowo Kumpulkan Para Ketum Parpol Pendukungnya di Kertanegara Sore Ini, Ada Apa?
-
Direktur Rumah Sakit di Gaza Ditahan, Fasilitas Kesehatan Utama di Utara Lumpuh Total
-
Kantor Media di Bogor Dibakar OTK, Saksi Mata Lihat 2 Pria Misterius
-
Perancis Desak Indonesia Pindahkan Warga Negaranya yang Dijatuhi Hukuman Mati
-
Ada Hubungannya dengan Pilpres , Ini Alasan Donald Trump Minta Penundaan Larangan TikTok di AS