Suara.com - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristayanto mengatakan bahwa suara Presiden ke-7 Jokowi di Pilkada Jakarta 2024 sama seperti suara pedagang kaki lima. Hal ini diungkap Hasto setelah hadir di acara kampanye akbar calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno di GBK pada Sabtu (23/11/2024).
"Kita lihat campur tangan Jokowi, hebatnya demokrasi kita ini suara satu orang Jokowi (di Pilkada Jakarta) sama dengan suara satu orang pedagang kaki lima. Dan kita lebih memilih suara pedagang kaki lima," ucap Hasto.
Hasto menilai bahwa cawe-cawe Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024 dengan mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono tidak akan berpengaruh besar. Dia menilai dukungan untuk Pramono-Rano malah semakin besar walau tak didukung Jokowi. Hasto bahkan optimis bahwa Pramono-Rano bisa menang satu putaran pada Pilkada Jakarta 2024.
Gara-gara itu sosok Hasto Kristiyanto jadi sorotan termasuk soal harta kekayaannya. Lantas berapa harta kekayaan Hasto? Simak penjelasan berikut ini.
Harta Kekayaan Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto adalah Sekjen PDIP periode 2019-2024. Dia menjabat sekjen sejak 2014 menggantikan Tjahjo Kumolo yang menjadi Menteri Dalam Negeri. Dengan demikian Hasto menjabat sebagai Sekjen PDIP selama 2 periode.
Namun terkait rincian harta kekayaan Hasto Kristiyanto, belum ada jumlah resmi yang tercatat dalam laman elhkpn.kpk.go.id. Sebab, Hasto urung melaporkan harta kekayaannya melalui LHKPN ke lembaga antirasuah itu.
Adapun LHKPN ditujukan bagi pejabat publik seperti anggota DPR RI, DPD, dan pegawai instansi pemerintah lainnya. Sedangkan Hasto Kristiyanto sempat menjabat sebagai DPR tapi untuk periode 2004 – 2009 silam.
Profil Singkat
Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966 sehingga sekarang usianya 58 tahun. Dia menjabat sebagai Plt (Pelaksana Tugas) Sekjen PDIP menggantikan Tjahjo Kumolo yang sekarang menjabat Menteri Dalam Negeri. Hasto sebelumnya menjabat sebagai Wakil Sekjen PDIP.
Hasto juga pernah jadi anggota DPR RI dari fraksi PDIP periode 2004 - 2009. Dia duduk di Komisi VI yang bertugas dalam bidang perdagangan, perindustrian, investasi dan koperasi. Sebelum jadi anggota DPR, Hasto bekerja sebagai pengajar dan motivator di internal PDIP.
Baca Juga: Beda Gaji AKP Dadang Iskandar vs AKP Ulil Ryanto: Pelaku-Korban Polisi Tembak Polisi
Terkait latar belakang pendidikannya, Hasto menempuh pendidikan di SD Gentan Yogyakarta pada tahun 1972-1979, lalu melanjutkan di SMP Negeri Gentang Yogyakarta tahun 1979-1982. Setelah itu, dia bersekolah di SMA Kolese De Brito Yogyakarta tahun 1982-1985.
Setelah lulus SMA, Hasto melanjutkan pendidikan kuliah di Fakultas Teknik UGM Yogyakarta tahun 1985-1991. Hasto lalu melanjutkan pendidikan magister jurusan manajemen di Prasetya Mulya Business School Jakarta tahun 1997-2000.
Setelahnya Hasto menempuh pendidikan profesi Insinyur UGM di tahun 2020-2021. Selain itu dia juga lanjut pendidikan doktor dengan mengambil Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahahan di tahun 2020 sampai dengan 2022.
Sementara itu untuk perjalanan kariernya, Hasto pernah menjabat sebagai Project Manager Departemen Marketing di PT Rekayasa Industri tahun 1992–2002. Dia juga pernah menjabat sebagai Project Director di PT Prada Nusa Perkasa tahun 2003 hingga sekarang.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Potret Kiky Saputri Buka Kafe di Solo, Jokowi Sekeluarga Hadir saat Soft Opening
-
Strategi PDIP Selamatkan Hasto dari Jerat KPK: Kami Lagi Fokus...
-
Ada Jalur Praperadilan buat Gugat KPK, PDIP Tak Elegan jika Koar-koar 'Kriminalisasi' soal Status Tersangka Hasto
-
Sumber Kekayaan Hanung Bramantyo, Sepulang Umrah Boyong Keluarga ke Vatikan
-
KPK Jelaskan Alasan Hasto Belum Ditahan Meski Tersangka Suap dan Perintangan Penyidikan
Terpopuler
- 6 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Desember 2024
- Tragedi di Desa Miau Baru: Pemilik Kebun Sawit Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh
- Budaya Dayak Hiasi Desain Rp 1 Triliun Istana Wapres di IKN
- Rp 2,7 Triliun ULE Disiapkan BI Kaltim untuk Natal dan Tahun Baru 2025
- Kepala Otorita Sebut Nilai Investasi IKN Capai Triliunan, Benarkah?
Pilihan
-
Fakta Unik Boxing Day yang Jarang Diketahui, Bukan Cuma Pertandingan Bola!
-
25 Ucapan Natal dalam Bahasa Jawa untuk Hangatkan Suasana
-
5 Cara Merancang Resolusi Tahun Baru 2025 yang Efektif
-
Asal Usul Tradisi Meniup Terompet pada Perayaan Tahun Baru
-
Alasan Gus Miftah Gondrong: Ternyata Rambutnya Pernah...
Terkini
-
5 Fakta Menarik Vatikan, Negara Terkecil Punya Lorong Pelarian untuk Paus
-
Profil Ning Nilatin Nihayah, Istri Gus Iqdam dari Keluarga Terpandang
-
Hitung-hitungan Sujiwo Tedjo Sindir Vonis Harvey Moeis: 54 Tahun Dibagi PPN 12% Sama dengan IQ Bangsa
-
Pantas Diizinkan Pegang M-Banking, Mbak Lala dan Rieta Amilia Dulu Sekongkol Curi Susu buat Rafathar
-
Mahasiswi di Yogya Disiram Air Keras sebelum Ibadah Natal, Pelaku Punya Dendam
-
Potret Kiky Saputri Buka Kafe di Solo, Jokowi Sekeluarga Hadir saat Soft Opening
-
Kisah Delisa, Penyintas Tsunami Aceh 2004 yang Kehilangan Ibu dan Kaki Kirinya
-
Kue Natal Berwarna-Warni Lebih Menggugah Selera, Ini Hasil Penelitian Terbaru
-
Mengenal Gelar BSc Gibran Rakabuming Raka, Kini Jadi Perbincangan
-
Sumber Kekayaan Hanung Bramantyo, Sepulang Umrah Boyong Keluarga ke Vatikan