Suara.com - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi paracetamol secara rutin pada lanjut usia (lansia) dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan serius, termasuk tukak lambung, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis.
Temuan ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat yang sering menggunakan obat ini untuk mengelola nyeri kronis.
Dilansir dari Medical Daily, paracetamol atau yang dikenal juga sebagai asetaminofen merupakan obat yang sering digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.
Selain itu, obat ini juga banyak ditemukan dalam kombinasi bahan obat flu dan alergi. Meski tergolong mudah diakses dan aman dalam dosis kecil, konsumsi berlebihan paracetamol melebihi empat gram per hari dapat memicu efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Arthritis Care and Research meneliti dampak jangka panjang konsumsi paracetamol pada lansia yang mengelola nyeri kronis, seperti osteoartritis.
Temuan menunjukkan bahwa penggunaan rutin obat ini meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, termasuk tukak lambung hingga 24 persen, gagal jantung sembilan persen, hipertensi tujuh persen, serta penyakit ginjal kronis hingga 19 persen.
Peneliti utama, Profesor Weiya Zhang, menyebut bahwa meskipun telah lama direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk osteoartritis, efek samping paracetamol pada lansia perlu dipertimbangkan kembali.
"Penggunaan paracetamol harus lebih cermat, terutama untuk kondisi nyeri kronis seperti osteoartritis pada lansia," ujarnya.
Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data kesehatan lebih dari 180.000 orang dewasa berusia 65 tahun ke atas yang rutin menerima resep paracetamol. Data ini dibandingkan dengan 400.000 orang dewasa dengan usia serupa yang tidak mengonsumsi obat tersebut secara rutin.
Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan risiko komplikasi gastrointestinal, kardiovaskular, dan ginjal pada kelompok yang rutin menggunakan paracetamol.
Peneliti juga menekankan pentingnya mengawasi dosis konsumsi paracetamol, terutama bagi lansia yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi kesehatan.
Penggunaan obat ini sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dokter agar terhindar dari efek samping yang merugikan. (antara)
Berita Terkait
-
Penyebaran Penyakit RSV di Indonesia Meningkat, Lansia Jadi Kelompok Paling Rentan
-
40 Persen Kasus Demensia Bisa Dicegah, Kenali Gejalanya Sejak Dini
-
Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun
-
Berapa Kadar Asam Urat Normal pada Lansia? Simak Cara Mengatasinya Tanpa Obat
-
Jamaah Umroh Lansia asal Indonesia Jatuh dari Tangga Pesawat, Dimakamkan di Madinah
Terpopuler
- Shin Tae-yong Punya Buzzer? Sumardji: Saya Gak Bisa Jawab tapi...
- Review Hello Town, Game Renovasi Toko yang Bikin Ketagihan
- Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, Jokowi Sembari Tersenyum: Hormati Proses Hukum
- Fakta Unik Boxing Day yang Jarang Diketahui, Bukan Cuma Pertandingan Bola!
- Mengapa Tidak Ada Ilmu Bumi di Kategori Penghargaan Nobel?
Pilihan
-
Rahasia Tidur Nyenyak ala Rasulullah, Bangun Segar dan Bebas dari Kelelahan Kronis
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Supir Truk Ugal-ugalan di Cipondoh Ternyata 'Mabuk' Narkoba: Apa Itu Amfetamin dan Benarkah Bisa Bikin Halusinasi?
-
Misteri di Balik Sakit Pinggul dan Solusi yang Belum Banyak Diketahui!
-
Sembuhkan Sakit Kepala Sebelah Tanpa Obat! Ini Cara Alaminya!
Terkini
-
Rentan Dialami Saat Cuaca Ekstrem, Coba Jahe Merah untuk Atasi Masuk Angin
-
5 Pengobatan untuk Radang Paru-paru dengan Obat Herbal yang Terbukti Efektif
-
5 Obat Herbal Terbaik untuk Meningkatkan Gairah Seksual Secara Alami
-
Terapi Stem Cells Kini Bisa Jadi Solusi Inovatif untuk Cedera dan Penyakit Ortopedi Tanpa Operasi Besar
-
5 Manfaat Terapi Bekam yang Harus Kamu Ketahui untuk Kesehatan Tubuh
-
7 Pengobatan untuk Infeksi Telinga dengan Ramuan Tradisional yang Terbukti Ampuh
-
5 Manfaat dan Fakta Menarik yang Harus Kamu Ketahui tentang Pengobatan Akupuntur
-
Kenali Penyebab Anemia, IDI Lombok Timur Bagikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Bahaya Penyakit Batu Ginjal, IDI Lombok Tengah Bagikan Informasi Pengobatan
-
Kenali Penyebab Alergi Makanan, IDI Lombok Barat Berikan Solusi Pengobatan