Suara.com - Profil dan kekayaan anggota DPR RI Komisi XI Satori disorot dalam kasus penyalahgunaan pemanfaatan dana CSR yang disalurkan oleh Bank Indonesia. Hal ini dikarenakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua anggota Komisi XI DPR sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana CSR BI. Keduanya yaitu Anggota Komisi XI periode 2019 – 2024 dari Fraksi Gerindra Heri Gunawan dan dari Fraksi Nasdem, Satori.
Usai diperiksa, terungkap bahwa BI menyalurkan dana CSR-nya melalui Komisi XI. Menanggapi itu, Kepala Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan PSBI adalah program sosial yang dilakukan secara sistematis dan terencana melalui aktifitas pemberdayaan masyarakat dan kepedulian sosial.
Menurutnya proses pemberian PSBI senantiasa dilakukan sesuai tata kelola/ketentuan yang benar, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan kemanfaatan.
Profil Satori yang asli Cirebon memang erat dengan kegiatan politik. Sebelum menjabat di DPR pada 2019, dia terlebih dahulu mengawali karier politik sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon 2009 – 2014 dan anggota DPRD Jawa Barat periode 2014 – 2019. Pada pemilu 2024 Satori kembali terpilih di DPR RI dan kini bertugas di Komisi VII.
Kiprah politik Satori juga tak lepas dari berbagai organisasi yang diikutinya. Satori pernah menjabat Ketua Pengurus Daerah Persatuan Atletik Seluruh Jawa Barat (2016-2018).
Selain itu, dia juga menjabat Wakil Ketua Lazisnu, Lembaga Amil Zakat Infak Sodaqoh di bawah PWNU Jabar (2016- 2020) dan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Jabar, Cirebon (2017-2021).
Satori lahir di Cirebnon, 25 Februari 1970. Masa kecil hingga remaja dia habiskan di kota kelahirannya. Satori lulus dari SMA Negeri Palimanan (1989) kemudian melanjutkan jenjang Pendidikan sarjana di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Cirebon dan lulus pada 2011. Terakhir, pendidikan ditempuh di Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta pada 2011-2013.
Satori terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 31 Desember 2023 sebagai anggota DPR RI. Saat itu hartanya tercatat Rp9.496.759.468 atau nyaris Rp9,5 miliar. Lebih dari Rp8,7 miliar di antaranya berbentuk aset berupa 14 bidang tanah dan bangunan. Mayoritas berada di Cirebon, Jawa Barat. Namun ada pula yang berlokasi di Kabupaten Majalengka dan Jakarta Barat.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: 'Tukar dengan Nyawa Saya', Ibu Helena Lim Histeris Saat Sidang Vonis Korupsi Timah
Berita Terkait
-
Siapa Romli Atmasasmita? Sebut Mahfud MD Bisa Dijerat Pasal Fitnah dan UU ITE
-
Kepala Dinas Kebudayaan Jakarta Jadi Tersangka Korupsi, EO Ditahan dan 2 ASN Terancam Jemput Paksa!
-
Silsilah Keluarga Helena Lim: Dari Montir Hingga Terdakwa Korupsi Timah
-
Vonis Ringan Harvey Moeis, BG Sebut Prabowo Perintahkan Banding hingga KY Dalami Soal Etik
-
Agama Helena Lim Dipertanyakan, Dulunya Crazy Rich Malah Korupsi 300 T Divonis 5 Tahun
Terpopuler
- Fotonya Menghilang, Venezia Sudah Ikhlas Jay Idzes Hengkang?
- Resmi Masuk Indonesia, Xpeng Gandeng Erajaya untuk Jualan Mobil Listrik
- Ngaku Diundang, Jokowi Ungkap Alasan Tak Hadiri Pertemuan Mantan Gubernur DKI Jakarta
- Statistik Miris Vietnam Jelang Hadapi Thailand di Final Piala AFF 2024
- Mimpi Keliling Bali Dengan Rp 4 Ribu Kini Sirna, Trans Metro Dewata Terhenti di 2025
Pilihan
Terkini
-
Dua Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka Kompak Mundur dari Deretan Bos CMNP
-
5 Fakta Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan PHK Massal Dosen Non-PNS
-
SERBU! Promo Alfamart JSM Terbaru 3-5 Januari 2025! Ada Apa Aja Sih?
-
Sri Mulyani Minta Anak SD Belajar Trading Saham
-
Imbas Kecelakaan Jeju Air, Erick Thohir Mulai Khawatir Penerbangan BUMN
-
Harga Rokok Resmi Naik! Cek Daftar Harga Terbaru 2025 per Batang
-
Bos OJK Sebut Kontribusi Pasar Modal ke Ekonomi RI Masih Tertinggal dari Negara Tetangga
-
BUMN Dikabarkan Merger Besar-besaran Tahun 2025, Ini Daftarnya
-
Setelah 17 Tahun, Tarif Air PAM JAYA Akhirnya Naik! Apa Alasannya?
-
Derita Warga Akibat Proyek Hutama Karya: 10 Rumah Rusak Lantaran Pembangunan Tol