Scroll untuk membaca artikel
Bisnis / Keuangan
Senin, 23 Desember 2024 | 18:27 WIB
Ilustrasi BSI [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbankan syariah diperkirakan melanjutkan pertumbuhan impresif dengan proyeksi pertumbuhan di atas perbankan nasional pada tahun 2025.

Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi mengatakan hal ini ditopang oleh prospek pertumbuhan penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga hingga dua digit.

"Sektor keuangan syariah juga diperkirakan melanjutkan pertumbuhan positif di tengah tantangan perekonomian domestik tahun 2025, dengan sektor perbankan syariah menjadi penggerak utamanya," kata Ari Rizaldi dalam acara Sharia Economic Outlook 2025: Critical Eleven di Kantor Pusat BSI, The Tower, Jakarta, Senin (23/12/2024)

Menurutnya, perkembangan ekonomi yang cukup baik sepanjang tahun 2024 bisa menjadi pijakan untuk mempertahankan tumbuh positif ekonomi nasional di 2025 mendatang.

"Kondisi ekonomi global yang menantang dan konflik di Timur Tengah, nyatanya tidak banyak mempengaruhi ekonomi nasional," katanya.

Ari menyebut, 2025 akan menjadi momentum bagi BSI untuk terus tumbuh. Ini tidak lepas dari faktor uniqueness yang dimiliki bank syariah terbesar di Indonesia itu.

"Salah satu peluang terbesar BSI ada di bisnis halal, ini yang perlu ditingkatkan dan diperdalam sebagai bentuk peran aktif dan positif BSI untuk pertumbuhan ekonomi di domestik dan bahkan global," katanya

Sementara, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan pada tahun 2025, sektor keuangan syariah nasional diprakirakan tumbuh ke kisaran Rp3.157,9 triliun – Rp3.430,9 triliun dari sisi aset.

"Sebagai catatan, realisasi aset keuangan syariah pada September 2024 masih di level Rp2.744 triliun (naik 11,9% year on year/yoy)," jelasnya.

Baca Juga: BSI Belum Dapat Sinyal dari Kerajaan Arab Saudi untuk Pembukaan Cabang

Dia pun menekankan untuk tetap mewaspadai gejolak perekonomian dunia. Sebab, ekonomi global masih dihadapkan pada ancaman turbulensi dan ketidakpastian geopolitik.

" Nerekonomian nasional, termasuk ekonomi syariah di dalam negeri memiliki potensi kuat untuk melanjutkan tren pertumbuhan," jelasnya.

Load More