pospat.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menerjunkan petugas gabungan bersama masyarakat membersihkan eceng gondok di aliran Sungai Cibeet sepanjang 10 kilometer yang selama ini menjadi penyebab banjir saat turun hujan.
"Kemarin banjir penyebabnya ini eceng gondok, solusinya eceng harus pergi," kata Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani usai melaksanakan operasi bersih-bersih tanaman eceng gondok di Ciamis, Minggu (15/12/2024).
Ani menuturkan bahwa saat ini sudah memasuki musim hujan yang sering kali debit air sungai naik. Namun, adanya tanaman eceng gondok terjadi luapan air yang akhirnya banjir.
Solusinya, menurut dia, dengan menyingkirkan tanaman eceng gondok yang tumbuh di aliran sungai agar aliran sungai lancar, terutama saat debit air naik ketika turun hujan.
Baca Juga: BPBD Garut Siap Bantu Perbaiki Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa
"Tanaman ini menyumbat aliran air sehingga ketika hujan deras turun, air meluap, dan menyebabkan banjir," katanya dikutip ANTARA.
Aksi bersih-bersih tersebut juga melibatkan petugas dari instansi lain seperti Taruna Siaga Bencana, sukarelawan, dan lainnya yang turun langsung untuk mengangkut semua tanaman eceng gondok di sungai.
Tanaman tersebut tumbuh di aliran Sungai Cibeet dan anak sungai di Kecamatan Purwadadi, dan Lakbok dengan panjang aliran yang dibersihkan sepanjang 10 km.
"Banyak sekali eceng gondok kurang lebih sepanjang 10 kilometer," kata Ani.
Selama membersihkan tanaman tersebut, kata dia, menghadapi beberapa kendala, antara lain, akarnya yang tebal, kemudian ada jenis tanaman lainnya, juga terdapat ular sehingga petugas harus hati-hati saat membersihkannya
Baca Juga: Sekda Pemkab Ciamis: Kualitas Beras Bantuan Pangan Layak Konsumsi
Ia berharap gerakan kolaborasi pemerintah dengan semua pihak dalam membersihkan tanaman eceng gondok di sungai itu secara kontinu guna menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya banjir.
"Dukungan semua pihak sangat diperlukan, kami berharap aliran air dapat kembali lancar dan risiko banjir berkurang," katanya.
Berita Terkait
-
Datangi Warga Terdampak Rob, Saan Mustopa Ingin Bangun Kampung Nelayan Bagi Warga Dusun Sarakan
-
Ancaman Banjir di Depan Mata, Pj Gubernur Jakarta Khawatir Peristiwa 2020 Terjadi Lagi jika...
-
Jalan Poros Makassar dan Barru Terputus! Banjir Sulsel Rendam Kendaraan Roda Dua dan Empat
-
Ulasan Buku Festival Air, Kisah Menarik tentang Pencegahan Banjir
-
Banjir Rob Kerap Kepung Wilayah Pesisir Jakarta, Pengamat Minta Warga Beralih Gunakan Air Perpipaan
Terpopuler
- Janji Anies Tarik Pajak 100 Orang Terkaya Dibandingkan dengan Kenaikan PPN, Warganet: Udah Dispill Caranya...
- Koh Dennis Lim Bicara soal Hukum Mengucapkan Selamat Natal, Satu Suara dengan Ustaz Felix Siauw
- Nasib Uang Donasi Pak Tarno dari Raffi Ahmad Usai Kena Stroke, Istri Pertama Heran Kenapa Tetap Jualan
- Ditanya Target Capaian 2025 oleh Anak 16 Tahun, Jawaban Gibran Tuai Sorotan: Kamu Sudah Bisa Nyoblos?
- Total Kekayaan Fadli Zon, Disebut Tak Pantas Jadi Menteri Kebudayaan!
Pilihan
-
Shin Tae-yong Punya Buzzer? Sumardji: Saya Gak Bisa Jawab tapi...
-
Review Hello Town, Game Renovasi Toko yang Bikin Ketagihan
-
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, Jokowi Sembari Tersenyum: Hormati Proses Hukum
-
Fakta Unik Boxing Day yang Jarang Diketahui, Bukan Cuma Pertandingan Bola!
-
Mengapa Tidak Ada Ilmu Bumi di Kategori Penghargaan Nobel?
Terkini
-
Berkelakuan Baik dan Aktif Ikut Program, 43 Warga Binaan Lapas Cikarang Terima Remisi Khusus Natal
-
Perayaan Natal di Karawang Dipastikan Aman dan Kondusif
-
BRI Aman! Serangan Ransomware Diduga Hoax, Begini Penjelasan Pakar
-
Pulihkan Ekosistem, TNGGP Tutup Pendakian Gede-Pangrango Selama Tiga Bulan
-
Jembatan Penyeberangan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Ambruk, 24 Wisatawan Jatuh ke Sungai